SESUAI IJMA' PARA WAKIL TALQIN : PAK GAOS SM BUKAN MURSYID TQN PP.SURYALAYA

SESUAI IJMA' PARA WAKIL TALQIN : PAK GAOS SM BUKAN MURSYID TQN PP.SURYALAYA is a Indonesian group. Having alot of group type in Facebook: close, open and secret and it is a CLOSED group. SESUAI IJMA' PARA WAKIL TALQIN : PAK GAOS SM BUKAN MURSYID TQN PP.SURYALAYA has 2,876 members. So it is a Medium group. 184021268467033 is the identifier of this group with Facebook. Last update is on 2015-02-21 22:56:13.

Di surat Ijmak tersebut disebutkan
beberapa hal antara lain:
TIDAK MENERIMA pengakuan KH.Abdul
Gaos SM sebagai mursyid ke-38 TQN
PP.Suryalaya,
TIDAK MENERIMA pengakuan
KH. Abdul Gaos SM sebagai penerus guru mursyid TQN PP.Suryalaya
KH.Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin, TIDAK LAGI MENGAKUI KH.Abdul Gaos SM dan KH.Muhammad Sholeh sebagai wakil talqin TQN PP.Suryalaya...

Dan termasuk pelarangan penggunaan
nama, atribut dari TQN PP.(Pondok
Pesantren) Suryalaya yang kerap kali
digunakan oleh Ajengan Gaos dan
pengikutnya.
Pondok Pesantren Suryalaya adalah wadah dari TQN PP.Suryalaya yang didirikan oleh KH.Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Ayah dari abah Anom/KH.Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin).
KH.Ahmad Shohibul.Wafa Tajul Arifin ra. adalah mursyid kamil mukammil TQN PP.Suryalaya.
Pengakuan KH.Abdul Gaos dan
pengikutnya bahwa KH.Abdul Gaos
mursyid TQN PP.Suryalaya adalah sesuatu yang salah.
KH.Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin ra./ Abah Anom tidak pernah mengangkat atau memberikan amanat/khirqoh kemursyidan kepada Ajengan Abdul Gaos SM.
Dan anehnya akhir-akhir ini malah tambah.marak ia dan pengikutnya
mengatasnamakan TQN PP.Suryalaya.
Dilihat dari surat ijmak tersebut jelas bahwa.jangankan diakui jadi mursyid, sebagai wakil talqin pun KH. Abdul Gaos sudah tidak diakui oleh TQN PP.Suryalaya.
Saran.kami ada baiknya pihak-pihak media massa dapat membuat berita yang objektif untuk datang sendiri ke Pondok Pesantren Suryalaya atau menghubungi PP.Suryalaya ke nomor telepon resmi milik Pondok Pesantren Suryalaya.
Demikianlah kiranya agar semua pihak
dapat bertindak bijaksana.
Masing-masing tarekat memiliki otoritas sendiri-sendiri dalam mengelola dan membina syiar
tarekatnya.
Janganlah kita dibutakan oleh penampilan luar seseorang yang mengakui/diakui mursyid hanya dari omongan serta karena adanya provokasi/pecitraan dirinya ("tebar
pesona") tanpa melihat dan menyelidiki secara mendalam latar belakangnya serta sejarah hidupnya yang sebenarnya. Apalagi dari tempat sumber dulunya ia mendapatkan ilmu ia sudah tidak diakui lagi karena sudah dianggap banyak menyimpang dari amanah dan maklumat guru mursyidnya.
Semoga Allah SWT. melindungi kita semua dari kepentingan segolongan yang mengatasnamakan syiar tarekat namun penuh dengan kepentingan hawa nafsu duniawi.
Aamiin.

info lengkap : suryalaya.org